Untuk saran dan kritik kirimkan via email ilhamsyah050@gmail.com atau sms ke 08561836482

Mesin pencari

Kamis, 10 Juli 2008

KONDAS KARDIOMIOPATI

KONSEP DASAR KARDIOMIOPATI

1. Pengertian

Kardiomiopati adalah penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya (Jota, Shanta, 1996).

Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium secara primer dan bukan sebagai akiba hipertensi, kelainan congenital, katup koroner, arterial dan perikardial. (Affandi Dedi, 1996 dan Winne Joshua, 2000).

Kardiomiopati berdasarkan klinik dibagi atas:

a. Kardiomiopati dilatasi

Adalah kardiomiopati yang ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri dan statis darah dalam ventrikel.

b. Kardiomiopati Restriktif

Merupakan kelainan yang amat jarang dan sebabnya tidak diketahui. Tanda khas kardiomiopati ini adalah adanya gangguan pada fungsi diastolik, dinding ventrikel sangat kaku dan menghalangi pengisian ventrikel.

c. Kardiomiopati Hipertrofi

Merupakan penyakit yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri yang khas tanpa adanya dilatasi ruang ventrikel dan tanpa penyebab yang jelas sebelumnya. Karena itu hipertrofi ini, bukan sekunder karena penyakit sistemik atau kardiovaskuler seperti hipertensi atau stenosis aorta yang memperberat beban ventrikel kiri.

2. Etiologi

a. Kardiomiopati Dilatasi

Etiologi kardiomiopati dilatasi tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan beberapa hal seperti pemakaian alkohol berlebihan, graviditas, hipertensi sistemik, infeksi virus, kelainan autoimun, bahan kimia dan fisik. Individu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar lebih dari beberapa tahun dapat mengalami gambaran klinis yang identik dengan kardiomiopati dilatasi. Alkoholik dengan gagal jantung yang lanjut mempunyai prognosis buruk, terutama bila mereka meneruskan minum alkohol. Kurang dari ¼ pasien yang dapat bertahan hidup sampai 3 tahun. Penyebab kardiomiopati dilatasi lain adalah kardiomiopati peripatum, dilatasi jantung dan gagal jantung kongesti tanpa penyebab yang pasti serta dapat timbul selama bulan akhir kehamilan atau dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Penyakit neuromuskuler juga merupakan penyebab kardiomiopati dilatasi. Keterlibatan jantung biasa didapatkan pada banyak penyakit distrofi muskular yang ditunjukkan dengan adanya EKG yang berbeda dan unik, ini terdiri dari gelombang R yang tinggi di daerah prekordial kanan dengan rasio R / S lebih dari 1,0 dan sering disertai dengan gelombang Q yang dalam di daerah ekstremitas dan perikardial lateral dan tidak ditemukan ada bentuk distrofi muskular lainnya. Pengobatan juga dapat mengakibatkan kardiomiopati dilatasi seperti derivat antrasiklin, khususnya doksorubisin (adriamnyan) yang diberikan dalam dosis tinggi (lebih dari 550 mg / m2 untuk doksorubisin) dapat menimbulkan gagal jantung yang fatal. Siklofosfamid dosis tinggi dapat menimbulkan gagal jantung kongestif secara akut.

b. Kardiomiopati Restriktif

Etiologi penyakit ini tidak diketahui. Kardiomiopati sering ditemukan pada amiloidosis, hemokromatis, defosit glikogen, fibrosis endomiokardial, eosinofilia, fibro-elastosis dan fibrosis miokard dengan penyebab yang berbeda.

Fibrosis endomiokard merupakan penyakit progresif dengan penyebab yang tidak diketahui yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, ditandai dengan lesi fibrosis endokard pada bagian aliran masuk dari ventrikel

c. Kardiomiopati hipertrofik

Etiologi kelainan ini tidak diketahui, diduga disebabkan oleh faktor genetik, familiar, rangsangan katekolamin, kelainan pembuluh darah koroner kecil. Kelainan yang menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi atrioventrikuler dan kelainan kolagen.

3. Patofisiologi

4. Gejala Klinis

a. Kardiomiopati Dilatasi

Gejala klinis yang menonjol adalah gagal jantung kongestif, terutama yang kiri, berupa sesak nafas saat bekerja, lelah, lemas, dapat disertai tanda-tanda emboli sistemik atau paru serta aritmia , orthopnea, dispnea proksimal nokturnal, edema perifer, paltipasi berlangsung secara perlahan pada sebagian besar pasien.

b. Kardiomiopati Restrikstif

Pada umumnya penderita mengalami kelemahan, sesak nafas, edema, asites serta hepatomegali disertai nyeri. Tekanan vena jugularis meningkat dan dapat lebih meningkat dengan inspirasi (tanda kusmaul). Bunyi jantung terdengar jauh dari biasanya serta ditemukan tanda-tanda gejala penyakit sistemik seperti amiloidosis, hemokromatis.

c. Kardiomiopati Hipertrofik

· Kardiomiopati simptomatik

Keluhan yang paling sering adalah dispnea, sebagian besar karena kekakuan dinding ventrikel kiri yang meningkat dan yang mengganggu pengisian ventrikel dan mengakibatkan tekanan diastolik ventrikel kiri dan atrium kiri meningkat. Gejala lainnya meliputi: angia pektoris, kelelahan dan sinkop.

· Kardiomiopati Hipertrofik

Asimtomatik

Tidak ada tanda dan gejala dan dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda dan dapat terjadi selama atau setelah beraktivitas.

5. Pemeriksaan Klinis

a. Kardiomiopati Dilatasi / Kongestif

Didapatkan berbagai tingkat pembesaran jantung dan tanda-tanda gagal jantung kongestif. Pada tingkat lanjut, tekanan nadi kecil dan tekanan vena jugularis meningkat. Biasanya terdengar bunyi S3 dan S4 serta dapat timbul regurgitasi tripuspid atau mitral.

b. Kardiomiopati Restriktif

Ditemukan adanya pembesaran jantung sedang. Terdengar bunyi jantung S3 atau S4 serta adanya regurgitasi mitral atau tripuspid.

c. Kardiomipati Hipertrofik

Ditemukan pembesaran jantung ringan. Pada apeks teraba getaran sistolik bunyi S4 biasanya terdengar. Terdengar bising sistolik yang mengeras pada tindakan falsafah.

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

Dilatasi

Restriktif

Hipertrofi

Rontgen

Pemeriksaan jantung sedang-besar (kar-diomegali) terutama ventrikel kiri

Hipertensi vena pul-monal.

Ringan.

Hipertensi vena pul-monal.

Ringan sampai sedang terutama pembesaran atrium kiri.

EKG

Kelainan ST-T

Sinus takikardia

Aritmia atrial dan ventrikel.

Voltase rendah.

Defek konduksi

Kelainan ST-T, hiper-trofi ventrikel kiri, Q abnormal.

Echokardio-gram

Hipertrofi septal-asimetrik dilatasi dalam dan disfungsi ventrikel kiri.

Penebalan dinding ventrikel kiri sistolik normal.

Hipetrofi septum asi-metris (ASH)

Gerakan katup mitral ke muka saat sistolik (SAM)

Radio nuklir

Dilatasi dan dis-fungsi ventrikel kiri (RVG)

Fungsi sistolik nor-mal (RVG)

Infiltrasi otot jan-tung

Fungsi sistolik kuat (RVG, ASH, (RVG atau T1)) ventrikel kiri ingeal atau normal.

Kateterisasi

Dilatasi dan dis-fungsi ventrikel kiri.

Elevasi tekanan ven-trikel kanan dan kiri.

Curang jantung me-nurun.

Fungsi sistolik nor-mal atau peningka-tan tekanan pengi-sian kanan dan kiri.

Fungsi sistolik

Obstr. Saluran / aliran ventrikel kiri.

Elevasi tekanan ven-trikel kanan dan kiri.

7. Penatalaksanaan

a. Medik

1) Kardiomiopati dilatasi

· Obat-obatan

- Diuretik

- Digitalis

- Vasodilator

- Kartikosteroid

- Anti aritmika

- Anti koagulan

· Transplantasi jantung

2) Kardiomiopati Restriktif

· Obat-obatan

- Anti aritmia

- Kortikosteroid

- Imunosupresif.

· Pemasangan alat pacu jantung

3) Kardiomiopati Hipertrofi

· Obat-obatan

- Amiodarum

- Kalsiumantagonis, seperti verapamil & nifedipin

- Disopiramid

- Digitalis diuretik nitrat dan penyekat beta adrenergik

· Operasi miotomi atau miektomi

b. Keperawatan

1) Pencegahan primer

- Anjurjkan klien untuk mengurangi konsumsi alkohol.

- Cegah proses infeksi

- Monitor terjadinya hipertensi sistemik

- Monitor keadaan wanita selama masa kehamilan

2) Pencegahan sekunder

- Monitor tanda awal dari gagal jantung kongestif.

- Evaluasi klien dengan disritmia.

3) Pencegahan tersier.

- Perhatikan petunjuk spesifik pemakaian obat

- Pertimbangkan untuk dilakukan transplantasi jantung

- Evaluasi pemberian terapi antikoagulasi untuk mengurangi embolisme sistemik.

8. Komplikasi

a. Fibrilasi atrial dengan trombus

b. Endokarditis infektif.

c. Gagal jantung kongestif.


DAFTAR PUSTAKA

Asdie, Ahmad. H. 2000. Horison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Vol. 3 EGC : Jakarta.

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2. EGC : Jakarta.

Hanafiah, Asikin. 1996. Buku Ajar Kardiovaskuler. FKUI : Jakarta.

Jota, Santa. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi 3. FKUI : Jakarta.

Lewis, Heitkemper, Dirksen. 2000. Medikal Surgical Nursing. Tirth Edisen. Mosby : USA.

Doengoes E. Mariliin E. 2000.” Rencana Asuhan Keperawatan “ Jakarta. EGC.

Syafruddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta : EGC.

Black. M. Joyoe. 1993. “ Medikal Surgical Nursing, Clinical Management For Continuity Of Care “ Chicago. W. B. Saunders Company.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar