Pengertian
Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.
Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapatkan makanan cukup bergizi dalam waktu lama.
(Ngastiyah.1998:181)
Etiologi
Jumlah makanan yang di makan kurang.
Asupan makanan yang kurang diantara lain disebabkan oleh :
Tidak tersedianya makanan secara adekuat
Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang
Pola makan yang salah
Penyakit.
Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di negara negara terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan / personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas penyakit tertentu.
Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun. Gizi kurang umumnya terjadi pada balita dengan keadaan lahir BBLR (bayi berat lahir rendah) atau dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. Pada akhirnya anak tersebut akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
Manifestasi Klinis
Kekurangan gizi ini secara umum mengakibatkan gangguan diantaranya :
Pertumbuhan
Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai zat pembakar sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontokProduksi tenaga
Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan tenaga untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa lemas
Pertahanan tubuh
Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi seperti batuk, pilek dan diare
Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada anak adapt berpengaruh terhadap perkembangan mental. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen seperti perkembangan IQ dan motorik yang terhambat
Perilaku
Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang, cengeng dan apatis.Perubahan rambut dan kulit
Rambut kepala mudah dicabut dan tampak kusam, kering, halur, jarang dan berubah warna. Sedangkan pada kulit terapat garis-garis kulit yang lebih dalam dan lebar, hiperpigmentasi serta bersisik.
Pembesaran hati
Anemia
Kelainan kimia darah
Kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit meninggi, dan kadar kolesterol serum rendah.
Komplikasi
Malnutrisi Energi Protein (MEP) berat yang dikenal dengan :
Kwashiorkor
Marasmus
Marasmik-kwashiorkor
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :
Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan mineral.
Penanganan segera penyakit penyerta (misalnya diare)
Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak pada orang tua dan anggota keluarga
Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu menjelang waktu makan
Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan bertahap setiap hari (makan dalam porsi kecil tetapi sering)
Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk meningkatkan selera makan
Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah. 1998. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar