Bukan berita baru bahwa seorang sahabat sangat membantu menurunkan kecemasan kita ketika menghadapi stress. Tapi sebuah hasil penelitian terbaru menandaskan, dukungan sahabat yang bekerjasama dengan hormone anti stress dalam tubuh, akan menjaga kita tetap tenang, meski dalam kondisi di bawah tekanan. Begitu kesimpulan para peneliti di Universitas Zurich, Switzerland, yang diketahui oleh Dr. Markus Heinrichs.
Tim peneliti mempelajari respons 40 pria sehat yang diberi tugas untuk berpidato dan mengerjakan mental aritmatika di depan publik. Ini merupakan dua tes standar situasi stress. Partisipan di uji dengan kehadiran sahabat –sahabat mereka dengan persiapan selama 10 menit, lalu di uji tanpa kehadiran sahabat – sahabat mereka. Partisipan juga di uji dengan diberi tanpa diberi hormone oxytocin, yaitu hormon yang diduga oleh para ilmuwan berpengaruh pada respons orang terhadap situasi dalam tekanan dan stress.
Hasilnya, partisipan yang mendapat dukungan dari sahabat – sahabat mereka dan diberi hormon oxytocin memiliki kadar stress terendah pengukuran level stress dilakukan dengan cara mengecek jumlah hormon stress yang disebut cortisol di air liur pria – pria tersebut.
Berikutnya, partisipan lain yang mendukung oleh sahabat – sahabat mereka tapi tanpa diberi hormone oxytocin, juga diminta melakukan tugas serupa. Hasilnya para partisipan ini ternyata juga lebih berhasil mengatasi stress disbanding dengan pemberian hormone namun tanpa kehadiran sahabat – sahabatnya.
Dari sini para peneliti menyimpulkan, persahabatan ternyata sangat bermanfaat untuk mengatasi stress atau depresi yang mungkin melanda dibanding dengan obat – obatan. Jadi, mengapa Anda tidak mulai menjalin persahabatan yang telah kita bina???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar